Senin, 02 September 2013

KOMENG MEDIA CYBERNET: Pemberdayaan Aspirasi dan Politik Lapisan Bawah

KOMENG MEDIA CYBERNET: Pemberdayaan Aspirasi dan Politik Lapisan Bawah: posting

Penerbit Grahapersada Publishing: Wadah Publikasi Goresan Pena

Penerbit Grahapersada Publishing: Wadah Publikasi Goresan Pena: Contoh Strategi Pemasaran yang Kreatif * Penulis : Feryandi, SE 1.     Misalkan kita membuka usaha jasa laundry “Bunda” menerima p...

Wadah Publikasi Goresan Pena


Contoh Strategi Pemasaran yang Kreatif
* Penulis : Feryandi, SE

1.    Misalkan kita membuka usaha jasa laundry “Bunda” menerima pakaian, karpet, boneka dll. Pada saat kita baru mulai usaha, tentu belum ada yang menggunakan jasa kita atau pelanggan, makanya kita putar akal dengan menggunakan pemasaran yang kreatif. Dimana kita datangi Rumah Sakit Timah, Klinik Bersalin, Hotel Santika, Novotel, dll. Kita tawari kerjasama dengan “Bunda Laudry” dan untuk pertama jasa laundry kita gratiskan.
Kemudian kita buat brosur/katalog promosi, dimana dalam katalog tersebut dituliskan yang pernah menjadi langganan “Bunda Laundry” perusahaan besar seperti Hotel Santika, Novotel, Rumah Sakit Timah, Klinik Bersalin Rona. Sehingga masyarakat percaya bahwa usaha jasa Laundry milik kita tersebut professional dan terpercaya.
Cara ini dapat mempercepat menarik simpati dan kepercayaan para pelanggan untuk menggunakan jasa “Bunda Laundry”.

2.    Misalkan kita buka usaha dengan nama “Bakso Kaget Abis”. Pada saat lounching kita undang beberapa pejabat missal Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Kepala Kejaksaan. Pada saat lounching makan bersama maka jangan lupa dokumentasikan para pejabat yang hadir, bahkan pemilik usahakan dapat foto bersama, kemudian setelah acara lounching pasangkan di dinding dengan ukuran yang cukup besar sehingga para pelanggan dapat melihat. Bahkan kebetulan ada artis yang datang ke warung bakso kita, maka jangan lupa untuk minta foto Bareng. Cuci dan pasang dengan ukuran yang lumayan besar agar dilihat orang banyak. Hal-hal kecil seperti ini merupakan cara jitu untuk menarik pelanggan. Hal ini dapat dikatakan pemasaran yang kreatif karena cara kita memberikan keuntungan karena pelanggan bertambah banyak.

3.    Ada lagi strategi pemasaran yang unik dan berbeda dari biasanya, para penjual pisang goreng di sepanjang jalan radial Kota Palembang dekat Ramayana puluhan penjual gorengan berjejer, namun yang membuat unik karena yang menawarkan gorengan adalah wanita muda yang cantik-cantik, dimana para wanita muda tersebut menawarkan kepada siapa saja yang melintasi jalan tersebut. Kemudian kendaraannya berhenti, kagum dengan kecantikan penjual gorengan disepanjang jalan tersebut pada akhirnya tanpa sadar membeli gorengan tersebut, dimana pada awalnya tidak ada niat untuk membeli gorengan ha…ha...unik kan gaya pemasaran ini.

4.     Ada peluang, Moment STQ di Koba Bangka Tengah, Ada sekitar 5.000 manusia bakal datang dari 34 Propinsi Seluruh Indonesia. Hal ini jika kita jeli melihat peluang maka akan meraup keuntungan yang lumayan. Kita lihat di pulau Bangka ini banyak pabrik terasi, kemplang dan kopi. Kita cari modal sekitar 10 juta, joint dengan teman atau pinjam buat usaha makanan khas pulau Bangka. Kita beli terasi, kopi, kemplang, Rusip pada agen pengecer atau beli langsung di produsen, kemudian kita kemas dengan cantik untuk oleh-oleh dengan nama merk sendiri. Selain mendapatkan keuntungan, merk terasi, kopi atau kempalng yang kita buat sendiri mulai dikenal sehingga moment STQ ini merupakan awal untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan menjadi suatu usaha baru yang memiliki prospek yang cukup baik. Kemudian kita titipkan keseluruh toko olrh-olrh yang ada, kita dapat untung dengan usaha merk sendiri missal Kemplang Cap Mamak, Kopi Bukuk Cap Mamak, Terasi, Rusip Cap Mamak,,,mudahkan!!!!

Pada intinya Pemasaran yang kreatif itu harus mengedepankan hal-hal yang kecil untuk dapat berbeda dengan kebanyakan orang atau cara yang tidak biasa namun akan memberikan dampak yang cukup dahsyat untuk menarik perhatian pelanggan.
Biasanya dengan imajinasi dapat melahirkan sesuati pemasaran yang kreatif, dimana adanya suatu cara yang berbeda atau istilah krennya depresiansi produk. Berbeda dengan produk orang lain atau cara orang biasanya. (*).